Ads 468x60px

Selasa, 01 November 2016

Sejarah


Sejarah Kota Semarang Jawa Tengah berawal kurang lebih pada Abad ke-8 M. Daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) yang merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno, pada masanya daerah tersebut merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan. Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian, dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1405 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan masjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu).

Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang yang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan, untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu munculah pohon asam yang arang (bahasa Jawa: Asem Arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang.

Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai Sunan Bayat). Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten. Pada tanggal 2 Mei 1547 bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun 954 H disahkan oleh Sultan Hadiwijaya setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang.

Kemudian pada tahun 1678 Amangkurat II dari Mataram berjanji kepada VOC untuk memberikan Semarang sebagai pembayaran hutangnya, dia mengklaim daerah Priangan dan pajak dari pelabuhan pesisir sampai hutangnya lunas. Pada tahun 1705 Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai bagian dari perjanjiannya karena telah dibantu untuk merebut Kartasura. Sejak saat itu Semarang resmi menjadi kota milik VOC dan kemudian Pemerintah Hindia Belanda.

Pada tahun 1906 dengan Stanblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah Pemerintah Gemeente. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Walikota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belanda berakhir pada tahun 1942 dengan datangya pemerintahan pendudukan Jepang.

Pada masa Jepang terbentuklah pemerintah daerah Semarang yang di kepalai Militer (Shico) dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (Fuku Shico) yang masing-masing dari Jepang dan seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan ini dikenal dengan nama Pertempuran lima hari di Semarang.

Tahun 1946 lnggris atas nama Sekutu menyerahkan kota Semarang kepada pihak Belanda.Ini terjadi pada tangga l6 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihatnya, pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, walikota Semarang sebelum proklamasi kemerdekaan. Selama masa pendudukan Belanda tidak ada pemerintahan daerah kota Semarang. Namun para pejuang di bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman atau daerah pengungsian diluar kota sampai dengan bulan Desember 1948. Daerah pengungsian berpindah-pindah mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta. Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R Patah, R.Prawotosudibyo dan Mr Ichsan. Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti dimasa kolonial dulu di bawah pimpinan R. Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak berhasil, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. Tanggal 1 April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB, menyerahkan kepemimpinan pemerintah daerah Semarang kepada Mr. Koesoedibyono, seorang pegawai tinggi Kementrian Dalam Negeri di Yogyakarta. Ia kemudian menyusun kembali aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya pemerintahan.

Daftar walikota Sejak 1945
Sejak tahun 1945 para walikota yang memimpin kota besar Semarang yang kemudian menjadi Kota Praja dan akhirnya menjadi Kota Semarang adalah sebagai berikut:
  1. Mr. Moch.lchsan
  2. Mr. Koesoebiyono Tjondrowibowo (1949–1 Juli 1951)
  3. RM. Hadisoebeno Sosrowerdoyo (1 Juli 1951–1 Januari 1958)
  4. Mr. Abdulmadjid Djojoadiningrat (7 Januari 1958–1 Januari 1960)
  5. RM Soebagyono Tjondrokoesoemo (1 Januari 1961–26 April 1964)
  6. Mr. Wuryanto (25 April 1964–1 September 1966)
  7. Letkol. Soeparno (1 September 1966–6 Maret 1967)
  8. Letkol. R.Warsito Soegiarto (6 Maret 1967–2 Januari 1973)
  9. Kolonel Hadijanto (2 Januari 1973–15 Januari 1980)
  10. Kol. H. Iman Soeparto Tjakrajoeda SH (15 Januari 1980–19 Januari 1990)
  11. Kolonel H. Soetrisno Suharto (19 Januari 1990–19 Januari 2000)
  12. H. Sukawi Sutarip SH. (19 Januari 2000–2010)
  13. Drs. H. Soemarmo HS, MSi. (2010–2013)
  14. Hendrar Prihadi, SE, MM. (2013-sekarang)
Daftar penguasa Semarang di bawah Kerajaan Demak 
  1. Kin San/Raden Kusen (1478-1529)
  2. Ki Ageng Pandan Arang
  3. Sunan Bayat (Sunan Pandan Arang II)
Daftar penguasa Semarang di bawah Kesultanan Pajang dan Kesultanan Mataram 
  1. Pangeran Kanoman atau Pandan Arang III (1553-1586)
  2. Mas R.Tumenggung Tambi (1657-1659)
  3. Mas Tumenggung Wongsorejo (1659 - 1666)
  4. Mas Tumenggung Prawiroprojo (1666-1670)
  5. Mas Tumenggung Alap-alap (1670-1674)
  6. Kyai Mertonoyo, Kyai Tumenggung Yudonegoro atau Kyai Adipati Suromenggolo (1674 -1700)


Senin, 31 Oktober 2016

Makanan Khas

Tak hanya soal destinasi, Kota Semarang juga punya kuliner yang lezat. Berbagai macam jajanan dan makanan khas, wajib Anda cicipi saat traveling ke Ibukota Provinsi Jawa Tengah tersebut. Yuk, langsung saja disimak rekomendasi oleh – oleh khas Kota Semarang yang wajib Anda beli berikut

1. Bandeng Presto


Bandeng Presto termasuk salah satu oleh – oleh khas Kota Semarang yang tahan lama. Bagi Anda yang ingin membeli buah tangan yang satu ini, Anda bisa mengunjungi pusat oleh – oleh khas Kota Semarang di Jalan Pandanaran. Anda akan dapat dengan mudah menemukan toko – toko yang menjual Bandeng Presto, salah satunya adalah Bandeng Juwana Erlina yang paling terkenal di Kota Semarang.
Bandeng Presto disini dikemas berdasarkan ukuran ikannya yaitu kecil, sedang, atau besar. Harga per kemasan adalah Rp. 64.000/kg untuk bandeng kecil isi 5 – 6 ekor, Rp. 67.500/kg untuk bandeng sedang isi 4 ekor, dan Rp 71.000/kg untuk bandeng besar isi 3 ekor.

2. Wingko Babat


Makanan legit yang terbuat dari kelapa dan beras ketan ini, awalnya berasal dari daerah Babat, Jawa Timur. Namun, seiring waktu, justru menjadi jajanan khas andalan Kota Semarang. Bagi Anda yang ingin membeli buah tangan yang satu ini, Anda bisa mengunjungi pusat oleh – oleh khas Kota Semarang di Jalan Pandanaran. Anda akan dapat dengan mudah menemukan toko – toko yang menjual Wingko Babat. Yang menjadi favorit wisatawan adalah Wingko Babat Dyriana.
Wingko Babat Dyriana dijual per dus atau per besek berisi 20 wingko. Yang asli adalah Wingko Babat rasa kelapa. Namun karena banyaknya permintaan pasar, maka inovasi rasa diciptakan. Kini Anda dapat menikmati variant rasa Wingko Babat seperti coklat, durian, nangka, aren, coklat chip, dan pisang. Harganya mulai Rp. 46.000 untuk rasa kelapa, sampai Rp. 62.000 untuk rasa durian. Bila ingin hemat merasakan aneka rasa Wingko Babat, beli saja 1 dus isi campur 20 wingko, dengan harga Rp. 54.000.

3. Lumpia


Kota Semarang identik dengan Lumpia. Camilan yang satu ini berisi bambu muda (rebung) pilihan yang renyah, udang segar, atau ayam dan telur yang semuanya dibungkus dengan kulit Lumpia. Salah satu Lumpia Kota Semarang yang paling terkenal adalah Lumpia Mataram yang mempunyai cabang di Jalan Mataram dan Jalan Kedungmundu Raya No 16, Semarang.
Harga satu Lumpia sekitar Rp. 10.000 s/d Rp. 20.000 tergantung lokasi dan penjual. Bagi Anda yang muslim, Anda perlu hati – hati karena menurut info, ada beberapa Lumpia yang tidak halal. Alangkah lebih baiknya jika Anda memesan Lumpia yang ada sertifikat halal dari MUI.

4. Kue Mochi


Mochi terbuat dari adonan tepung ketan yang di dalamnya berisi kacang cincang dan gula. Tampilannya yang bulat kecil - kecil dan kenyal dengan taburan wijen tentunya akan menggoda siapa pun yang melihatnya. Mochi yang populer di Kota Semarang adalah Mochi Gemini yang terletak di Jalan Kentangan Barat 101, Semarang. Untuk harganya sekitar Rp. 45.000 per dus yang berisi 25 biji.

5. Roti Ganjel Rel


Dinamakan roti Ganjel Rel karena bentuknya yang mirip dengan bantalan rel kereta api. Ganjel Rel ini adalah roti yang berwarna cokelat dengan taburan wijen diatasnya. Salah satu makanan khas Kota Semarang ini memiliki rasa yang agak manis, memakai campuran gula aren sebagai pemanisnya dan beraroma kayu manis yang bisa membuat lidah bergoyang. Dari teksturnya ganjel rel memiliki dua tekstur yang berbeda yaitu agak keras dibagian lapisan atasnya dan lembut dan ulet dibagian dalamnyaDi pusat oleh-oleh Jalan Pandanaran, terdapat toko yang menyediakan roti ini untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Harganya sekitar Rp. 20.000,- per kotak.



Minggu, 30 Oktober 2016

Tempat Wisata

Kota Semarang adalah ibukota dari Provinsi Jawa Tengah dan juga merupakan kota terbesar ke 5 di Indonesia. Walaupun tidak se-terkenal kota wisata lain, Semarang juga memiliki banyak tempat wisata menarik. Apa saja tempat wisata di Kota Semarang yang paling terkenal?

1. Lawang Sewu


Lawang Sewu merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan jaman Belanda yang dibangun pada 1904. Semula gedung ini untuk kantor pusat perusahaan kereta api Belanda. Lawang Sewu terletak di sisi timur Tugu Muda Semarang. Disebut Lawang Sewu (Seribu Pintu), ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Bangunan utama Lawang Sewu berupa tiga lantai bangunan yang memiliki dua sayap membentang ke bagian kanan dan kiri. Semua struktur bangunan, pintu dan jendela mengadaptasi gaya arsitektur Belanda.

2. Masjid Agung Jawa Tengah


Masjid Agung Jawa Tengah merupakan obyek wisata terpadu, religi, pusat pendidikan, dan pusat aktivitas syiar Islam. Keistimewaan lain masjid ini berupa Menara Asmaul Husna (Al Husna Tower) dengan ketinggian 99 m. Di kompleks Masjid Agung Jawa Tengah ini terdapat Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah di Tower Asmaul Husna Lantai 2 dan 3, Hotel Graha Agung di sisi Utara dan resto yang memiliki view terbaik di Kota Semarang di Tower Asmaul Husna Lantai 18.

3. Klenteng Sam Poo Kong


Klenteng Sam Poo Kong merupakan bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok yang bernama Cheng Ho. Tempat ini biasa disebut Gedung Batu, karena bentuknya merupakan sebuah Gua Batu besar yang terletak pada sebuah bukit batu. Di halaman yang cukup luas di depan kelenteng, terdapat sejumlah patung, termasuk patung Laksamana Cheng Ho, yang cukup menarik untuk dinikmati. Di sinilah atraksi atraksi kesenian berupa tari tarian, barongsai atau bentuk kesenian lain digelar untuk memperingati hari - hari bersejarah budaya China.

4. Kota Lama Semarang


Kota Lama Semarang merupakan citra visual yang menyajikan kemegahan arsitektur Eropa di masa lalu. Banyak berdiri bangunan – bangunan kuno nan eksotis dan megah peninggalan Kolonial Belanda, seakan menyimpan segudang cerita yang tak akan pernah habis dikisahkan. Di sekitar Kota Lama dibangun kanal – kanal air yang keberadaannya masih bisa disaksikan hingga kini. Hal inilah yang menyebabkan Kota Lama mendapat julukan sebagai Little Netherland. Lokasinya yang terpisah dengan landskap mirip kota di Eropa serta kanal yang mengelilinginya menjadikan Kota Lama seperti miniatur Belanda di Semarang.

5. Vihara Buddhagaya Watugong


Pagoda Avalokitesvara di Vihara Buddhagaya Watugong Semarang ini memiliki tinggi 45 meter, pagoda ini dibangun tujuh tingkat dengan hampir semua konstruksi bangunannya terbuat dari beton, serta banyak menggunakan latar warna merah dan beberapa arca di tiap tingkat pagodanya. Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya ini ditetapkan oleh Museum Rekor Indonesia MURI sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. Selain itu, dua gazebo besar tampak mengapit di samping kanan-kirinya, yang digunakan sebagi tempat tambur dan lonceng, yang menjadi salah satu adat kelengkapan pagoda.

6. Museum Ranggawarsita


Museum Ranggawarsita mempunyai koleksi yang berjumlah 59.802 buah yang terbagi dalam 10 jenis yaitu geologi, biologi, arkeologi, historika, fiologi, numismatic, heraldika, kramologika, teknologika, ethnografika dan seni rupa. Museum Ranggawarsita merupakan sebuah aset pelayanan publik di bidang pelestarian budaya, wahana pendidikan dan rekreasi. Pendirian museum pertama kali dirintis oleh proyek rehabilitasi dan permuseuman Jawa Tengah pada tahun 1975 dan secara resmi dibuka oleh Prof Dr Fuad Hasan pada tanggal Juli 1989.

7. Kebun Binatang Semarang


Kebun Binatang Semarang ini memiliki areal seluas 9 hektar. Untuk satwanya, ada yang ditempatkan di kandang, ada juga yang di ruang terbuka sesuai habitatnya. Fasilitas yang dimiliki Kebun Binatang Semarang berupa : Naik gajah, kereta mini, becak air dan perahu untuk menyusuri danau buatan sambil ditemani burung pelikan yang berenang dengan bebas di danau tersebut. Juga ada wahana baru yaitu arena bermain anak, museum pesawat, water boom, dan kolam keceh.

8. Water Blaster Semarang


Water Blaster Semarang merupakan wahana permainan air yang pertama kali berdiri dan terbesar di Kota Semarang. Total wahana air yang dimiliki Water Blaster Semarang ini delapan unit. Keutamaan wahana ini memiliki arus luncur dengan ketinggian 25 meter di atas permukaan tanah. Anda dapat meluncur cepat dan berputar sepanjang 230 meter hingga tercebur ke dalam kolam yang segar. Ada pun permainan lainnnya seperti flying fox. Jalur yang dipakai permainan ini terbentang di atas wahana air Water Blaster dengan ketinggian 23 meter dan panjang 105 meter.

9. Goa Kreo dan Waduk Jatibarang


Goa Kreo merupakan sebuah goa yang dipercaya sebagai petilasan Sunan Kalijaga saat mencari kayu jati untuk membangun Masjid Agung Demak. Untuk mencapai mulut Goa, pengunjung harus melewati anak tangga yang cukup banyak dan curam. Ada jembatan penghubung yang sangat menarik dengan latar waduk Jatibarang dan perbukitan penghubung daerah ini. Di sebelah utara Goa Kreo terdapat air terjun yang berasal dari berbagai sumber mata air yang jernih dan tidak kering meski musim kemarau panjang. Selain menikmati pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk serta bercanda dengan kera penunggu kawasan ini, pengunjung juga bisa menikmati aliran sungai yang dingin dan segar.
Di bagian bawah daerah ini adalah waduk Jatibarang. Waduk dengan daya tampung 20,4 juta meter kubik ini selain untuk mengatasi masalah banjir, juga diharapkan menjadi destinasi wisata yang baru serta memunculkan ide – ide kreatif dari masyarakat, seperti pembuatan paket wisata, refreshing, dan lain – lain.

10. Pantai Marina



Pantai Marina merupakan salah satu taman rekreasi pantai di Kota Semarang, bersebelahan dengan arena PRPP dan Maerokoco, setelah perumahan Puri Anjasmoro Semarang, Kecamatan Semarang Utara. Di pantai ini, pengunjung bisa naik perahu keliling pantai, memancing atau sekedar santai beristirahat sambil menikmati keindahan pantai dan deburan ombak. Tempat yang satu ini dibuka untuk umum setiap hari selama 24 jam. Oleh karena itulah para pengunjung dapat mendatangi kapan saja sesuai keinginan, baik untuk olah raga di pagi hari, menikmati pemandangan tenggelamnya matahari di sore hari, ataupun malam hari sambil menikmati berbagai macam kuliner yang ada.

Sabtu, 29 Oktober 2016

Akomodasi



Banyaknya hotel di Semarang yang mulai mengisi sendi-sendi perkonomian kota Semarang, tentu menjadi kabar menarik untuk perkembangan wisata kota Semarang. Setiap hotel memberikan informasi dan promosinya melalui berbagai macam media. Fasilitas yang pun semakin dikejar untuk dapat bersaing dengan hotel-hotel lainnya. Pembangunan hotel juga sudah diperhitungkan agar mendekati daerah wisata kota Semarang.

Fasilitas-fasilitas yang diberikan juga disesuaikan dengan harganya, semakin banyak fasilitas yang bisa Anda nikmati maka akan semakin mahal pula harga sewa yang diberikan. Oleh karena itu, Anda sebagai pengguna jasa penginapan harus pandai-pandai mencari informasi terkait hotel yang ingin anda kunjungi, pastikan tidak over-budget, dan tidak pula terlalu murah dengan kualitas penginapan yang seadanya. Berikut beberapa daftar hotel berbintang di pusat Kota Semarang:


NO
NAMA HOTEL
ALAMAT
1
Jl. Pemuda
2
Jl. Pandanaran
3
Jl. Ahmad Yani
4
Jl. Gajahmada
5
Jl. Pemuda
6
Jl. Pandanaran
7
Jl. S. Parman
8
Jl. Pandanaran
9
Jl. Plampitan
10
Jl. Simpang (Bundaran Simpanglima)
11
Jl. Kapten Piere Tendean
12
Jl. MT Haryono
13
Jl. Gajahmada
14
Jl. Imam Bonjol
15
Jl. KH Ahmad Dahlan
16
Jl. Petempen, Gajahmada
HOTEL LAIN DI KOTA SEMARANG (Tidak Di Pusat Kota)
1
Jl. Papandayan, Gajahmungkur
2
Jl. MT Haryono
3
Jl. Sultan Agung
4
Jl. Sisingamangaraja
5
Jl. Sisingamangaraja

Transportasi

Bagi yang belum pernah menyambangi Kota Semarang. Tentunya akan banyak membutuhkan referensi mengenai beberapa hal yang menarik di Semarang entah itu kulinernya, penginapannya, atau pun tempat wisatanya. Namun sebelum merujuk kesana, Anda juga harus tahu bagaimana akses menuju ke Semarangnya. Di bawah ini akan saya jelaskan beberapa jenis transportasi yang bisa digunakan ketika Anda berkunjung ke Semarang.

1. Pesawat

Bagi yang memiliki budget lebih, namun waktu yang sedikit disarankan menggunakan pesawat. Beberapa maskapai penerbangan seperti Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, dan juga Lion Air adalah maskapai yang membawa penumpang dari Jakarta-Semarang pulang-pergi. Tarif rata-rata pesawat berkisar antara 390.000 – 700.000-an. Harap diingat, harga tiket pesawat ini bisa berubah tergantung momen dan promosi. Pastikan Anda mendapatkan informasi terkini dari maskapai terkait. Untuk bandara di Semarang sendiri yaitu Bandara Internasional Achmad Yani.

2. Kereta Api

Untuk jenis transportasi kedua ini bisa menjadi alternatif lain bagi Anda yang cukup memiliki banyak waktu selama dalam perjalanan. Di Semarang ada dua stasiun besar yang merupakan stasiun utama di Semarang. Untuk jalur kereta eksekutif dan bisnis biasanya kereta akan berangkat dan berakhir di Stasiun Semarang Tawang. Sedangkan bagi perjalanan kelas ekonomi akan berangkat dan berakhir di Stasiun Semarang Poncol. Meskipun saat ini kereta kelas ekonomi pun sebagian juga ada di Stasiun Tawang. Sebagai contohnya tarif kereta Semarang – Jakarta bisa didapatkan mulai dari yang kelas ekonomi seharga 65.000 sampai dengan eksekutif 300.000-an.

3. Bus

Alternatif transportasi ketiga yang bisa Anda naiki untuk mencapai Kota Semarang dari Jakarta atau kota lainnya adalah bus. Ada banyak jenis bus antarkota antarprovinsi yang menyediakan layanan menuju ibukota Jawa Tengah ini. Pilihan jenis transportasi bus ini juga sepertinya sangat direkomendasikan bagi yang hobi jalan - jalan atau traveling. Sebagai contohnya tarif bus Semarang - Jakarta bisa didapatkan mulai dari yang kelas ekonomi seharga 100.000 sampai kelas eksekutif 200.000-an. Di Semarang ada beberapa terminal bus antarkota antarprovinsi diantaranya Terminal Terboyo, Terminal Mangkang, Terminal Banyumanik dan Terminal Penggaron.

4. Kapal

Bagi Anda yang berasal dari luar pulau, maka salah satu alternatif pilihan yaitu menggunakan kapal. Bila Anda menggunakan jasa transportasi yang disediakan oleh PT Pelni maka Anda bisa menyesuaikan dengan kemampuan kantong Anda, karena disini ada berbagai kelas yang disediakan dari kelas ekonomi yang duduk lesehan dibawah sampai kelas dengan kamar yang hanya diisi 2 orang saja dengan fasilitas kamar mandi/closet sendiri, lemari, televisi, 2 tempat tidur.  Sebagai contohnya tarif kapal Semarang - Kumai bisa didapatkan mulai dari yang kelas ekonomi seharga 200.000 sampai kelas VIP 400.000-an. Untuk pelabuhan di Semarang sendiri yaitu Pelabuhan Tanjung Emas.

5. Kendaraan Pribadi

Bisa juga menggunakan kendaraan pribadi baik mobil ataupun motor. Dimana keuntungannya Anda bisa bebas berhenti dimana pun dan kapan saja. Akan tetapi kekurangannya adalah masalah keselamatan dalam perjalanan Anda. Perjalanan jauh dengan mengendarai kendaraan sendiri tentu membutuhkan banyak tenaga yang lebih dan paling tidak juga harus sudah berpengalaman. Karena resiko nya sudah pasti jauh lebih besar dibandingkan jika Anda menggunakan transportasi umum.

Transportasi Di Kota Semarang


Salah satu alat transportasi andalan masyarakat Kota Semarang adalah BRT (Bus Rapid Transit) dimana alat transportasi ini mirip dengan yang ada di Ibukota Jakarta, tetapi alat transportasi dengan sebutan Trans Semarang ini tidak memiliki jalan/jalur sendiri seperti halnya yang ada di Jakarta. BRT ini merupakan alat transportasi yang lumayan terjangkau, dengan mengeluarkan uang sebesar 3500 saja, Anda sudah bisa berkeliling Kota Semarang kemanapun tujuannya karena BRT ini sudah terintegrasi dengan berbagai fasilitas publik seperti stasiun, terminal dan tempat-tempat umum lainnya. Selain BRT tentunya ada lagi transportasi yang dapat digunakan untuk berkeliling  kota, seperti taksi, angkutan kota ataupun ojek.



 
Blogger Templates